Jika Anda tidak memiliki rincian yang akurat mengenai xbox cheat, maka Anda mungkin bisa membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
JAKARTA--MI: Badan Urusan Rumah Tangga benar-benar serius dengan keberangkatannya ke luar negeri. Tiga negara sudah ditetapkan menjadi tempat yang dituju, yakni Maroko, Perancis, dan Jerman. Sebenarnya, apa yang mau dipelajari BURT hingga ke luar negeri?
"Kita belajar tentang badan fungsional dari mereka yang bakal dibentuk oleh kita. Lagipula, manajemen sumber daya manusia di Perancis paling bagus. Bagaimanapun, kinerja anggota dewan akan baik jika ditunjang oleh sistem yang baik," kata Wakil Ketua BURT dari FP Gerindra Pius Lustrilanang kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (1/7).
Ia juga menambahkan bahwa mereka akan belajar bagaimana mengelola kantor kesekjenan di daerah pemilihan.
Menurutnya, Perancis menyediakan dana aspirasi bagi mereka sehingga mereka wajib untuk membentuk sekretariat. Terutama, mengingat DPR sebelumnya gencar mempromosikan dana aspirasi meski akhirnya banyak fraksi menolak.
"Mereka ada dana aspirasi jadi mereka wajib membentuk sekretariat. Kita mau tahu bagaimana cara mengelolanya," sambungnya.
Apakah relevan dengan tugas utama BURT atau tidak, masyarakat bisa membandingkannya dengan kebijakan yang tercantum di situs dpr.go.id.
Dalam situs tersebut, ada lima tugas BURT sebagai alat kelengkapan. Pertama, menetapkan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Kedua, melakukan pengawasan terhadap sekjen dalam pelaksanaan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk pelaksanaan dan pengelolaan anggaran DPR.
Ketiga, melakukan koordinasi dengan alat kelengkapan DPD dan alat kelengkapan MPR yang berhubungan dengan masalah kerumahtanggaan DPR, DPD, dan MPR yang ditugaskan oleh pimpinan DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah.
Keempat, menyampaikan hasil keputusan dan kebijakan BURT kepada setiap anggota. Terakhir, menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPR yang khusus diadakan untuk itu.
Entah kewajiban mana yang disasar oleh BURT dengan kepergian ke luar negeri kali ini.
Begitupun saat ditanyakan mengapa tidak menggunakan teknologi dalam mengatasi kebutuhan pengetahuan, seperti internet dan video conference, Pius tak menjawab. Ia malah balik bertanya.
"Anda mau bilang, kalau tidak perlu perjalanan ke luar negeri?" pungkasnya. (Din/OL-9)
JAKARTA--MI: Badan Urusan Rumah Tangga benar-benar serius dengan keberangkatannya ke luar negeri. Tiga negara sudah ditetapkan menjadi tempat yang dituju, yakni Maroko, Perancis, dan Jerman. Sebenarnya, apa yang mau dipelajari BURT hingga ke luar negeri?
"Kita belajar tentang badan fungsional dari mereka yang bakal dibentuk oleh kita. Lagipula, manajemen sumber daya manusia di Perancis paling bagus. Bagaimanapun, kinerja anggota dewan akan baik jika ditunjang oleh sistem yang baik," kata Wakil Ketua BURT dari FP Gerindra Pius Lustrilanang kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (1/7).
Ia juga menambahkan bahwa mereka akan belajar bagaimana mengelola kantor kesekjenan di daerah pemilihan.
Menurutnya, Perancis menyediakan dana aspirasi bagi mereka sehingga mereka wajib untuk membentuk sekretariat. Terutama, mengingat DPR sebelumnya gencar mempromosikan dana aspirasi meski akhirnya banyak fraksi menolak.
"Mereka ada dana aspirasi jadi mereka wajib membentuk sekretariat. Kita mau tahu bagaimana cara mengelolanya," sambungnya.
Apakah relevan dengan tugas utama BURT atau tidak, masyarakat bisa membandingkannya dengan kebijakan yang tercantum di situs dpr.go.id.
Dalam situs tersebut, ada lima tugas BURT sebagai alat kelengkapan. Pertama, menetapkan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Kedua, melakukan pengawasan terhadap sekjen dalam pelaksanaan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk pelaksanaan dan pengelolaan anggaran DPR.
Ketiga, melakukan koordinasi dengan alat kelengkapan DPD dan alat kelengkapan MPR yang berhubungan dengan masalah kerumahtanggaan DPR, DPD, dan MPR yang ditugaskan oleh pimpinan DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah.
Keempat, menyampaikan hasil keputusan dan kebijakan BURT kepada setiap anggota. Terakhir, menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPR yang khusus diadakan untuk itu.
Entah kewajiban mana yang disasar oleh BURT dengan kepergian ke luar negeri kali ini.
Begitupun saat ditanyakan mengapa tidak menggunakan teknologi dalam mengatasi kebutuhan pengetahuan, seperti internet dan video conference, Pius tak menjawab. Ia malah balik bertanya.
"Anda mau bilang, kalau tidak perlu perjalanan ke luar negeri?" pungkasnya. (Din/OL-9)
No comments:
Post a Comment