Saturday, April 24, 2010

Cerita Unik Pembalap F1 di Balik Abu Vulkanik

Jadi apa yang sport benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang sport - info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberi tahu Anda.
VIVAnews - Abu vulkanik yang dihasilkan gunung Eyjafjallajokull membuat penerbangan dari dan ke Eropa kacau. Ini berdampak juga bari para peserta Formula 1 yang baru saja menyelesaikan balap di Shanghai, China.

Di balik kesulitan untuk bisa kembali ke Eropa ternyata ada beberapa cerita menarik. Dimulai dari Lotus Racing yang bisa kembali ke markasnya di Norfolk, di bagian timur Inggris.

Tim baru di musim 2010 ini bisa 'pulang kandang' karena pemilik timnya adalah Tony Fernandes.  Pria yang tak lain adalah CEO dari maskapai penerbangan Air Asia. Fernandes mengangkut seluruh crew Lotus F1 dengan fasilitas firsct class untuk kembali ke Eropa.

Bukan itu saja, sebelum kembali ke Benua Biru para crew diajak ke Malaysia untuk melihat lebih dekat Air Asia Academy.

"Masa-masa sulit kerap menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Anggota tim bahkan jadi lebih dekat di masa percobaan seperti ini," kata Fernandes dikutip dari The Peninsula, Sabtu 24 April 2010.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Lain lagi dengan Mark Webber dari Red Bull yang berusaha pulang ke markas timnya di Inggris. Bersama bos tim, Christian Horner, Webber harus transit di tiga negara. Dimulai dari Shanghai ke Roma via Dubai. Setelah menginap semalam, keduanya terbang ke Glasgow, Skotlandia.

"Kami mendarat di Glasgow pada Selasa (20 April 2010) dan baru sadar kalau paspor Mark ketinggalan!" kata Horner.
 
"Beruntung kami bisa mendapat helikopter ke Oxfordshire dan mendarat pukul 16.00 waktu setempat," tuturnya lagi.

Sampai di Inggris, Horner berniat 'pamer' ke boss F1 Bernie Ecclestone. Namun apa disangka, Ecclestone ternyata sudah tiba beberapa jam lebih awal dari Horner.

Ecclestone bisa sampai lebih dulu ke Eropa bersama rekan satu tim Webber, Sebastian Vettel. Vettel yang berasal dari Jerman 'nebeng' pesawat pribadi Ecclestone dan mendarat di Istanbul, Turki. Sampai di negara itu, Vettel melanjutkan perjalanan dengan penerbangan ke Nice, Perancis.

"Dari sana (Nice) dia tinggal pulang mengendarai mobil. Jadi, dia sampai lebih dulu dibanding kita pada Selasa pagi," kata Horner.

Sayangnya keberuntungan para pelaku di atas tidak sama dengan anggota tim Force India dan HRT F1. Crew kedua tim ini masih tercecer di China. Yang sudah kembali ke Eropa hanyalah para pembalapnya dan mobil serta muatan yang berhubungan dengan teknis jet darat itu. (adi)

¢ VIVAnews
Itu terbaru dari sport berwenang. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.

No comments:

Post a Comment