Saturday, April 17, 2010

Perang Masa Depan Jauh Berbeda Dengan Kini

Apakah Anda pernah merasa seperti Anda tahu hanya cukup tentang berita menjadi berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari berita ahli.
Singaraja, Bali, ( Berita ) : Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Rachmat Budiyanto, menyatakan, perang masa depan sangat jauh berbeda ketimbang konsep peperangan masa kini karena kecil kemungkinan terjadi invasi militer atas suatu negara.

œBanyak sekali bentuknya, mulai dari aksi terorisme hingga infiltrasi kebudayaan dan ekonomi. Inilah yang harus disiapkan langkah antisipasi dan penanggulangannya. Indonesia negara demokratis dan terbuka sehingga harus ditingkatkan kewaspadaan nya, katanya kepada ANTARA, di Singaraja, Bali, Sabtu [17/04] siang.

Budiyanto berada di Singaraja untuk menutup pendidikan tamtama di Sekolah Calon Tamtama Resimen Induk Kodam IX/Udayana. Pada musim penerimaan kali ini, sebanyak 250 tamtama remaja bisa menyelesaikan pendidikan awal kemiliteran mereka di lingkungan Komando Daerah Militer IX/Udayana itu.

Hadir dalam upacara penutupan pendidikan kemiliteran itu, Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana, Kolonel Infantri Maryono,  Kepala Staf Komando Daerah Militer IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Agung Revulton, dan para asisten nya, Komandan Sekolah Calon Tamtama Kodam IX/Udayana, serta sejumlah lain pejabat di lingkungan instansi TNI-AD itu.

Tercatat sebagai tamatan terbaik adalah Prajurit Dua Agung P Kurniawan yang mendapat penghargaan dari Budiyanto.

Menurut Budiyanto, kondisi geografis dan tatanan kemasyarakatan di lingkup kerja Komando Daerah Militer IX/Udayana memiliki karakteristik tersendiri yang khas. Provinsi Bali menjadi ikon pariwisata internasional sementara Provinsi NTT langsung berbatasan dengan negara Timor Timur.

œPeperangan yang bisa terjadi dalam bentuk yang paling kelihatan pada masa kini adalah terorisme yang mengancam banyak sekali sendi kehidupan masyarakat. Inilah kepentingan kita memelihara dan meningkatkan profesi kemiliteran, katanya.

Terkait dengan kehadiran ratusan tamtama remaja baru ini, dia menyatakan, merekalah yang juga berperan penting dalam penghadiran kekuatan komando utama TNI-AD itu.

œSaya senang mereka bisa lulus dan siap mengemban tugas. Tetapi jangan terlena dengan keberhasilan menempuh pendidikan itu saja, karena perjalanan mereka masih sangat panjang, katanya.

Petakan Kerawanan Di Kalbar

Jika Anda berita fakta adalah out-of-date, bagaimana itu mempengaruhi tindakan dan keputusan Anda? Pastikan Anda tidak membiarkan penting berita informasi slip oleh Anda.

Sementara Panglima Kodam VI/Tanjungpura Brigadir Jenderal TNI Tan Aspan mengingatkan, tujuh kerawanan di Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia Timur.

œIni membuat tugas TNI semakin kompleks dan dinamis, kata Tan Aspan saat serah terima jabatan Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai (ABW) di Pontianak, Sabtu.

Kerawanan itu yakni pelintas batas, tapal batas, kejahatan transnasional, tenaga kerja Indonesia, pembalakan liar, perambahan dan perusakan hutan serta gangguan kedaulatan negara.

Selain itu, lanjut dia, Kalbar kaya akan sumber daya alam dan mempunyai masyarakat heterogen serta dinamis. œDi satu sisi, mampu memacu tumbuhnya daya saing dalam gerak dan dinamika pembangunan, kata dia.

Namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan masalah stabilitas gangguan keamanan. Pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di Kalbar akan menjadi salah satu cara menjawab berbagai masalah yang dihadapi seiring posisi geografis dan penambahan penduduk.

Kodam XII/Tanjungpura secara bertahap akan operasional di Kalbar mulai Juni 2010. Ia menambahkan, Markas Kodam (Makodam) XII/Tanjungpura direncanakan menempati Markas Korem 121/Alambhana Wanawwai di Jalan Rahadi Oesman Pontianak. Sementara itu Korem 121/Alambhana Wanawwai dipindah ke Sintang.

Kodam XII/Tanjungpura membawahi dua provinsi yakni Kalbar dan Kalteng. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan (Kaltim), akan melingkupi kewenangan di Kalsel dan Kaltim.

Korem 121/Alambhana Wanawwai merupakan sub kompartemen strategis di lingkungan Kodam Tanjungpura.

Kolonel Infanteri Toto Rinanto Sudjiman secara resmi memimpin Korem 121/Alambhana Wanawwai menggantikan komandan sebelumnya Kolonel Infanteri Nukman Kosadi.

Tan Aspan juga mengingatkan seluruh aparat TNI untuk bersikap profesional dan netral dalam menghadapi pemilu kepala daerah di enam kabupaten di Kalbar. œBaik secara pribadi maupun lembaga, kata Tan Aspan. (ant )

Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang berita. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.

No comments:

Post a Comment