Thursday, April 22, 2010

Kekerasan di atas Panggung Intai Musisi

Ketika kebanyakan orang berpikir dari news, apa yang muncul dalam pikiran adalah dasar biasanya informasi yang tidak terlalu menarik atau menguntungkan. Tapi ada lebih banyak ke news dari sekadar dasar.
INILAH.COM, London - Seseorang yang menyerang Noel Gallagher di atas panggung dalam sebuah konser Oasis di Kanada, telah dihukum selama 12 bulan sebagai tahanan rumah, baru-baru ini.

Daniel Sullivan mendorong Noel pada V Festival di Toronto Island Park pada tahun 2008, yang menyebabkan tiga tulang rusuk Gallagher retak.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Gallagher mengungkapkan bahwa ia 'tidak pernah benar-benar sembuh' dari luka-luka yang dialaminya, yang berdampak syok atas insiden yang seolah-olah dia merasa seperti 'ditabrak bus'.

Mengaku bersalah terhadap pelanggaran penyerangan yang menyebabkan kerusakan fisik pada orang lain, Sullivan masih dapat bekerja secara normal setiap hari di bawah persyaratan.

Gitaris dan song writer Oasis itu diserang saat sedang manggung di Toronto, USA. Saat Noel dan band sedang membawakan lagu "Morning Glory", si penyerang itu berlari dari belakang panggung dan mendorong Noel dari belakang. Noel pun kemudian terjatuh dengan keras di atas monitor speaker-nya.

Tanpa mempedulikan cederanya, beberapa menit kemudian Noel kembali berdiri di atas panggung dan menyelesaikan set list Oasis malam itu. Seusai konser, Noel langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kemungkinan akan patah tulang iga dan cidera ligamen. Noel pun harus menjalani perawatan, dan karena hal tersebut beberapa show yang harus digelar Oasis terpaksa dibatalkan.

Masih ingat dengan salah satu band dedengkot metal Amerika bernama Pantera? Sebubarnya band Pantera, Abbott bersaudara membuat band baru bernama Damageplan.

Mereka sempat membuat album pada Februari 2004, berjudul New Found Power. Seperti Pantera, Damageplan masih mengusung sound yang full power, namun lebih fresh daripada musik Pantera sendiri.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Pada 8 Desember 2004 saat Damageplan manggung di Alrosa Villa Columbus-Ohio, Dimebag yang sedang check-sound tiba-tiba ditembak oleh seorang pria botak, yang kemudian dikenal sebagai pria schizoid asal Marysville, Ohio bernama Nathan Gale.

Gitaris dengan janggut ala ZZ Top itu ambruk, menghembuskan nafas terakhirnya di samping gitar Dean Razorback-nya, yang akan dimainkannya. Melihat Dimebag sudah tergeletak tak bernyawa, Nathan Gale malah nekat menghabisi tiga pria lainnya, yang kebetulan lagi asyik menenggak minuman di klub tempat promo album Damageplan tersebut.

Akhir tragis itu membuat masyarakat metal berduka. Sebagai dedikasi untuk Darrell, para juniornya yang tergabung dalam grup metal Avenged Sevenfold merilis lagu tentang Gale & Dimebag yang diberi judul Betrayed, yang tercantum dalam album City of Evil. Pada 2006, Nickelback merilis lagu tentang kematian Dimebag, Side of a Bullet, dalam album All The Right Reasons.

Kasus-kasus kekerasan oleh penonton terhadap band atau artis yang sedang manggung, disikapi oleh beberapa artis dengan komentar yang beragam. Tapi nyaris semuanya menyayangkan aksi kekerasan tersebut.

Levi, pemain bass The Fly menyayangkan kalau hal itu masih terjadi. "Kita juga pernah mengalami hal itu ketika konser di Serang. Alat-alat musik kita semuanya rusak. Makanya, kita suka bingung, mereka itu sebenarnya menikmati musik atau mencari tempat untuk melampiaskan energi negatifnya," jelasnya.

Menanggapi berita soal pemukulan penonton terhadap personil band asal Jogja, Endank Soekamti di Bali, Ully Dalimunthe, mantan dramer Debrur melihat hal itu sebagai salah satu wujud ketidakdewasaan dari penonton.

Sementara Tantowi Yahya, presenter, penanyi sekaligus produser, melihat dari sisi lain mengapa kejadian itu bisa terjadi.

"Secara psikologi, musik keras memang membuat adrenalin naik, tapi itu bukan jadi pembenaran untuk melakukan aksi kekerasan atau kerusuhan seperti itu," jelas Tantowi.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Konser musik Peaceful For Bali, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar silam dicemari oleh ulah beberapa "preman musik".

Konser yang diharapkan mengusung tema perdamaian itu malah diwarnai insiden pemukulan terhadap personel grup Endank Soekamti di atas panggung. Konser nyaris berantakan, hingga Jerinx, pemain drum Superman Is Dead naik panggung dan meminta penonton untuk tetap tenang, tidak membuat kerusuhan. [mor]

Itu terbaru dari news berwenang. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.

No comments:

Post a Comment