VIVAnews - Dentuman mobile Internet tak lepas dari pengaruh tingginya akses sejumlah situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan blog, melalui telepon selular (ponsel). Bahkan, menurut Kendro Hendra, chief executive officer (CEO) InTouch, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang mencatat trafik terbesar untuk Facebook, di bawah Amerika Serikat dan Inggris. "Indonesia ini negara yang adaptif untuk urusan teknologi dan tren. Saya menilai masyarakat kita sangat cerdas, hampir tidak pernah ketinggalan zaman," kata Kendro saat diwawancarai VIVAnews di Jakarta, Sabtu 24 April 2010. "Termasuk urusan Facebook dan layanan social media sejenisnya. Istimewanya, di negara kita, 70 persen waktu yang dihabiskan seseorang dalam kesehariannya adalah outdoor atau mobile," paparnya. Informasi tentang technology disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang technology atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Mau tidak mau, Hendro mengatakan, hal ini memberi dampak langsung pada pemanfaatan akses Internet melalui perangkat bergerak, seperti ponsel, yang sangat tinggi. "Karena itulah kita (Indonesia) cepat dalam mencatat pertumbuhan trafik Facebook melalui akses mobile. Ditambah lagi harga-harga ponsel yang beredar semakin murah. Akses mobile Internet oleh masyarakat pun semakin luas," tutur Kendro. Angka 70 persen tersebut, Kendro melanjutkan, kini mulai didominasi oleh masyarakat menengah ke bawah. "Kegiatan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, profesional, sampai pedagang, adalah segmen yang mendominasi kuat pada kontribusi trafik mobile Internet. Tidak sedikit di antara mereka yang tidak mempunyai PC. Otomatis mereka akan mengakses Internet dari ponsel," ujar Kendro. Apalagi, dia menambahkan, sekarang masyarakat bisa mendaftar layanan Facebook dan Twitter tanpa harus mempunyai e-mail. Sejak tahun lalu, para penyedia layanan memungkinkan registrasi member baru hanya dengan modal nomor telepon selular. "Peredaran ponsel-ponsel murah dengan merek lokal telah membuka akses luas masyarakat terhadap situs Facebook dan situs-situs sejenis. Setahun lalu, handphone seharga Rp 1 juta ke bawah, naik 15 persen. Tahun ini, diperkirakan tumbuh menjadi 70 persen," ujar Kendro. (art) ¢ VIVAnews
Mau tidak mau, Hendro mengatakan, hal ini memberi dampak langsung pada pemanfaatan akses Internet melalui perangkat bergerak, seperti ponsel, yang sangat tinggi. "Karena itulah kita (Indonesia) cepat dalam mencatat pertumbuhan trafik Facebook melalui akses mobile. Ditambah lagi harga-harga ponsel yang beredar semakin murah. Akses mobile Internet oleh masyarakat pun semakin luas," tutur Kendro. Angka 70 persen tersebut, Kendro melanjutkan, kini mulai didominasi oleh masyarakat menengah ke bawah. "Kegiatan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, profesional, sampai pedagang, adalah segmen yang mendominasi kuat pada kontribusi trafik mobile Internet. Tidak sedikit di antara mereka yang tidak mempunyai PC. Otomatis mereka akan mengakses Internet dari ponsel," ujar Kendro. Apalagi, dia menambahkan, sekarang masyarakat bisa mendaftar layanan Facebook dan Twitter tanpa harus mempunyai e-mail. Sejak tahun lalu, para penyedia layanan memungkinkan registrasi member baru hanya dengan modal nomor telepon selular. "Peredaran ponsel-ponsel murah dengan merek lokal telah membuka akses luas masyarakat terhadap situs Facebook dan situs-situs sejenis. Setahun lalu, handphone seharga Rp 1 juta ke bawah, naik 15 persen. Tahun ini, diperkirakan tumbuh menjadi 70 persen," ujar Kendro. (art) ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment