Sunday, January 3, 2010

Bank Century Pertaruhan Terakhir Bangsa Indonesia

Paragraf berikut meringkas pekerjaan dari berita ahli yang benar-benar akrab dengan semua aspek dari berita. Memperhatikan saran mereka untuk menghindari segala berita kejutan.
Malang ( Berita ) :  Mantan Ketua MPR RI Prof Dr Amien Rais menegaskan, dugaan korupsi senilai Rp6,7 triliun yang dikucurkan untuk menyehatkan Bank Century merupakan pertaruhan terakhir bagi bangsa Indonesia.

œApalagi kalau kasus ini tidak sampai tuntas secara hukum, itu sama saja dengan lari di tempat. Kondisi ini akan menambah frustasi anak-anak bangsa karena carut-marutnya penanganan korupsi yang tidak serius, tegas Amien usai memberikan kuliah tamu dalam rangka penutupan œstudent day di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu [02/01].

Oleh karena itu, lanjutnya, semua elemen bangsa yang terkait seperti panitia hak angket DPRRI, kepolisian, kejaksaan termasuk media harus terus memburu penuntasan kasus Bank Century tersebut.

Bagi pihak-pihak terkait yang nama baiknya merasa dicemarkan akibat kasus korupsi Bank Century itu, katanya, juga harus dibersihkan (dipulihkan) dan sebaliknya, siapa-siapa yang ikut terlibat juga harus diadili secara hukum yang berlaku.

Ia menengarai, di berita indonesia terbaru ada indikasi kasus korupsi yang besar-besar œditenggelamkan, tapi kasus yang kecil-kecil diungkap secara terus menerus. Padahal, upaya itu hanya untuk menghibur rakyat agar tidak terlalu kecewa dengan upaya pemerintah dalam memberantas korupsi.

œKalau kasus Bank Century tersebut tidak selesai, siapa yang salah. Kepolisian, jaksa atau aparat penegak hukum lainnya ?, tanya mantan Ketua DPP PAN itu

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari suatu subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

Yang pasti, tegasnya, kalau kasus Bank Century yang menghamburkan uang rakyat trliunan rupiah itu tidak selesai dan menguap begitu saja, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang pendosa.

Padahal, kata Amin, saat ini bangsa berita indonesia terbaru dan bangsa-bangsa di dunia lainnya tengah menghadapi lima macam krisis global. Namun, kenapa para pemimpin dan segenap anak bangsa masih belum juga sadar terutama dalam pemberantasan kasus korupsi.

Lima krisis global yang dihadapi dunia saat ini adalah pertambahan penduduk dunia yang terus melonjak. Hasil survei dan hitungan PBB, diperkirakan setiap tahun ada pertambahan penduduk dunia sekitar 158 juta.

Krisis kedua adalah kekurangan pangan di mana-mana, krisis energi akibat tingginya konsumsi yang tidak sebanding dengan suplai (produksi), krisis ekologi yang diperkirakan 20 tahun ke depan sebagian dunia akan tenggelam akibat lelehan gunung es yang ada di kutub utara dan selatan.

Sedangkan krisis yang kelima adalah krisis peradaban yang ditandai dengan semakin rendahnya harga nyawa manusia, kehancuran akhlak manusia serta baik dan buruk yang sudah dicampuradukkan.

Untuk meminimalkan kejadian-kejadian yang mengerikan itu, kata Amien, sudah seharusnya semua pihak melakukan rekonstruksi mental mulai dari pucuk piramida (pimpinan).

œSampai sekarang kita ini masih terbelenggu dengan feodalisme yang menjadikan pimpinan sebagai panutan sehingga kalau pimpinannya baik generasi mudanya Insyaallah pasti baik, tambahnya. ( ant )

Apakah benar-benar ada informasi tentang berita yang nonesensial? Kita semua melihat segala sesuatu dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk satu mungkin penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment