VIVAnews - Setelah tren teknologi TV berbasis Light Emitting Diode LCD dilewati, tahap berikutnya yang akan marak di pasar adalah tren televisi berteknologi 3 dimensi. Akan tetapi, teknologi TV 3 dimensi bukannya tanpa kekurangan. œYang jadi masalah sejauh ini adalah masalah sudut pandang dan harus memakai kaca mata khusus, kata Budi Setiawan, Direktur Penjualan LG Electronics berita indonesia terbaru pada VIVAnews saat ditemui di Jakarta, Jumat 22 Januari 2010. œUntuk kaca mata, kami masih belum memastikan, yang mahal kacamatanya atau unit televisinya, kata Budi. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh technology cerita dari sumber-sumber informasi.
Sedangkan untuk masalah sudut pandang, Budi menyebutkan, pihaknya memperkirakan masih perlu disesuaikan lagi dengan penontonnya. œMeskipun layar sudah widescreen 16:9, penonton harus menyesuaikan sudut pandang dari tempat duduknya ke televisi untuk mendapatkan tampilan yang maksimal. Saya sendiri merasa kesulitan, kurang nyaman, ucap Budi. œBeda halnya dengan bioskop, kata Budi. œLayarnya itu lebih besar, jadi lebih nyaman di mata, ucapnya. Menurut budi, TV 3 dimensi juga harga pesawatnya masih mahal. œPastinya jelas lebih mahal dari LED LCD TV, kata Budi. œTetapi untuk harganya, saya masih belum tahu. Mungkin, 1-2 bulan ke depan ini akan dipasarkan, ucapnya. œUntuk Asia Pasifik, khususnya Indonesia, mungkin bulan Juli nanti TV 3D akan kita perkenalkan pertama kali, kata Budi. œJadi, kira-kira akhir tahun sudah bisa dipasarkan secara nasional, ucapnya. ¢ VIVAnews
Sedangkan untuk masalah sudut pandang, Budi menyebutkan, pihaknya memperkirakan masih perlu disesuaikan lagi dengan penontonnya. œMeskipun layar sudah widescreen 16:9, penonton harus menyesuaikan sudut pandang dari tempat duduknya ke televisi untuk mendapatkan tampilan yang maksimal. Saya sendiri merasa kesulitan, kurang nyaman, ucap Budi. œBeda halnya dengan bioskop, kata Budi. œLayarnya itu lebih besar, jadi lebih nyaman di mata, ucapnya. Menurut budi, TV 3 dimensi juga harga pesawatnya masih mahal. œPastinya jelas lebih mahal dari LED LCD TV, kata Budi. œTetapi untuk harganya, saya masih belum tahu. Mungkin, 1-2 bulan ke depan ini akan dipasarkan, ucapnya. œUntuk Asia Pasifik, khususnya Indonesia, mungkin bulan Juli nanti TV 3D akan kita perkenalkan pertama kali, kata Budi. œJadi, kira-kira akhir tahun sudah bisa dipasarkan secara nasional, ucapnya. ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment