Saturday, January 30, 2010

Muchit Harapkan Loyalitas Ketua PBNU Ke “Nahdliyin”

Satu-satunya cara untuk mengikuti berita terakhir mengenai berita adalah untuk terus-menerus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang berita, maka tidak butuh waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
Jember ( Berita ) :  Sesepuh NU asal Jember, Jawa Timur, KH Muchid Muzadi mengharapkan calon Ketua Umum PBNU yang akan datang memiliki loyalitas yang tinggi kepada œnahdliyin (warga NU).

œPeserta Muktamar ke-32 NU di Makassar nanti, harus memilih calon Ketua Umum PBNU yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang bagus, loyalitas dan komitmen yang tinggi untuk nahdliyin, katanya di Jember, Sabtu [30/01].

Menurut œMustasyar (penasihat) PBNU ini, Ketua Umum PBNU harus mumpuni dalam persoalan agama, karena NU adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia, sehingga NU harus fokus sebagai œjamiyah diniah (organisasi keagamaan). œNU tidak boleh terlibat terlalu banyak dalam persoalan politik, NU harus mengutamakan kepentingan masyarakat, khususnya persoalan agama Islam, ucapnya menegaskan.

Informasi tentang berita disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang berita atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

Selain itu, katanya, pemimpin NU harus memahami persoalan agama sesuai dengan tradisi nahdliyin yang menganut œAhlussunah wal Jamaah, bukan pemahaman yang aneh dan tidak sesuai dengan tradisi NU.

œSaat ini, banyak warga NU yang menyampaikan wacana Islam Liberal, namun hal itu tidak sesuai dengan tradisi nahdliyin, kata kakak kandung Ketua Umum PBNU saat ini, KH Hasyim Muzadi.

Ia menjelaskan, pemimpin NU harus memiliki wawasan luas dan bisa memperbaiki NU lebih baik ke depan. œSaya berharap, siapa pun yang terpilih sebagai Ketua Umum PBNU bisa mengemban amanat dengan baik dan tetap di jalur Khittah 1926 NU, tuturnya berharap.

Kandidat Ketua Umum PBNU yang mengemuka menjelang Muktamar ke-32 NU adalah Prof Said Agil Siradj, Ir H Solahudin Wahid (Gus Solah), Masdar F Mas`udi, Achmad Bagdja, Ulil Absar Abdalla, Slamet Effendy Yusuf, dan Ali Maschan Moesa. ( ant )

Itulah keadaan berdiri sekarang. Perlu diketahui bahwa setiap subjek dapat berubah sepanjang waktu, jadi pastikan Anda mengikuti berita terbaru.

No comments:

Post a Comment