Jakarta ( Berita ) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura, pada 16-18 Mei 2010. Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam keterangan resminya di Ruang Palapa, Gedung Kementerian Luar Negeri Jakarta, Jumat [14/05]. Menlu Marty Natalegawa akan mendampingi kunjungan Presiden ke Singapura dan Malaysia pekan depan, katanya. Menurut Faiza, Menlu akan mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono ke Singapura pada 16-17 Mei yang dilanjutkan dengan kunjungan kerja ke Malaysia pada 17-18 Mei 2010. Sementara itu Menlu Marty Natalegawa sebelumnya mengatakan bahwa kunjungan kerja itu merupakan bagian dari konsultasi dwipihak yang rutin dilakukan oleh kedua negara. Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya informasi tentang berita, terus membaca.
Ia mengatakan bahwa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan dua kepala pemerintahan akan meliputi permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian kedua negara. Agendanya masih disiapkan, kata Menlu seusai mengikuti kuliah kepresidenan dengan penerima hadiah Nobel Perdamaian 1983 Lech Walesa. Pertemuan konsultasi tahunan itu dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara di segala bidang, termasuk kerjasama ekonomi, sosial dan budaya. Hubungan antara Indonesia dan Malaysia acapkali diwarnai ketegangan di tataran akar rumput apabila telah menyangkut isu klaim kesenian tradisional dan perlakuan terhadap tenaga kerja Indonesia. Sedangkan antara Indonesia dan Singapura masih terdapat isu terkait perjanjian ekstradisi, kebakaran hutan, pasir laut dan lain-lain. Pada kesempatan itu Jubir Kemlu juga menyampaikan bahwa Menlu akan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri OKI dan Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-EU pada Mei 2010. (ant )
Ia mengatakan bahwa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan dua kepala pemerintahan akan meliputi permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian kedua negara. Agendanya masih disiapkan, kata Menlu seusai mengikuti kuliah kepresidenan dengan penerima hadiah Nobel Perdamaian 1983 Lech Walesa. Pertemuan konsultasi tahunan itu dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara di segala bidang, termasuk kerjasama ekonomi, sosial dan budaya. Hubungan antara Indonesia dan Malaysia acapkali diwarnai ketegangan di tataran akar rumput apabila telah menyangkut isu klaim kesenian tradisional dan perlakuan terhadap tenaga kerja Indonesia. Sedangkan antara Indonesia dan Singapura masih terdapat isu terkait perjanjian ekstradisi, kebakaran hutan, pasir laut dan lain-lain. Pada kesempatan itu Jubir Kemlu juga menyampaikan bahwa Menlu akan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri OKI dan Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-EU pada Mei 2010. (ant )
No comments:
Post a Comment