Sunday, May 23, 2010

Sri Edi Swasono : Kekecewaan Anggito Wajar

Satu-satunya cara untuk mengikuti berita terakhir mengenai berita adalah untuk terus-menerus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang berita, maka tidak butuh waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
Yogyakarta ( Berita ) :  Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Sri Edi Swasono menilai, mundurnya Anggito Abimanyu dari Kementerian Keuangan merupakan langkah yang sangat wajar akibat kekecewaan yang dalam karena gagal menduduki posisi sebagai Wakil Menteri Keuangan.

œIni menjadi pelajaran berharga, agar negara benar-benar menjadi wadah bagi masyarakat yang beradab. Masyarakat yang beradab mestinya tidak melakukan hal-hal yang dialami Anggito Abimanyu. Saya tidak tahu apa yang dirasakannya, namun jika itu menimpa saya pasti saya akan kecewa juga, katanya di Yogyakarta, Jumat [21/05].

Menurut dia, meskipun menyayangkan apa yang menimpa Anggito Abimanyu tetapi dirinya tetap mengkritik haluan Anggito sebagai penganut neoliberalisme yang berpihak kepada pasar.

œSaya berharap rencana Anggito Abimanyu untuk kembali mengjar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tidak semakin mengukuhkan dirinya sebagai penganut neoliberalisme dan tidak menularkan neoliberalisme di kampus, katanya.

Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh berita cerita dari sumber-sumber informasi.

Ia mengatakan, diharapkan juga setelah kembali ke kampus Anggito Abimanyu dapat kembali ke ekonomi konstitusional, sehingga materi kuliah yang diberikan sesuai dengan ekonomi konstitusi dan tidak menganjurkan kebebasan pasar.

œPerekonomian konstitusional adalah sistem ekonomi yang mengacu pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak sepenuhnya memihak pasar bebas, sedangkan indikator keberhasilan bukan secara makro seperti tingkat pertumbuhan maupun inflasi, melainkan tingkat kemiskinan dan pengangguran, katanya.

Pada sisi lain Sri Edi Swasono mengaku optimistis dengan Menteri Keuangan yang baru Agus Martowardjojo meskipun banyak juga yang mengkritik kemampuannya karena hanya berijazah strata satu.

œBanyak yang mengritiknya karena dia hanya S1 dan hanya tahu masalah mikro bukan makro, saya tidak sependapat dan beri dia kesempatan yang adil, katanya. ( ant )

Mengetahui cukup tentang berita untuk membuat padat, pilihan informasi pemotongan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja Anda pelajari tentang berita, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment