Saturday, May 29, 2010

Tukang Pos, Predator 1000 Anak Lewat Facebook

Anda harus dapat menemukan beberapa fakta yang sangat diperlukan sekitar technology dalam paragraf berikut. Jika ada sedikitnya satu fakta yang tidak Anda ketahui sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
VIVAnews - Ini satu lagi contoh penggunaan jejaring sosial internet untuk tindakan kriminal. Seorang pria asal Inggris baru-baru ini mengakui memanfaatkan Facebook untuk memenuhi nafsu bejatnya.

Michael Williams, 28 tahun, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang pos di Tresooth Lane Penryn, Cornwall Inggris, telah lima tahun menggunakan jejaring Facebook untuk mendukung aksi pedofil-nya.

Di balik wajah ramahnya, Williams yang dikenal periang dan suka membantu orang, mampu menarik banyak anak kecil. Namun, ia memanfaatkan pertemanannya dengan anak-anak untuk memuaskan syahwatnya.

Seperti dikutip dari situs BBC, Williams juga memanfaatkan Facebook, Bebo dan MSN Chat, untuk mengejar target operasinya. Setidaknya Williams membuat delapan profil palsu berpura-pura menjadi anak belasan tahun atau seorang gadis bernama ˜Gorgeous Charlie untuk memacari anak-anak yang berusia 11 hingga 16 tahun.

Kemudian Williams yang biseks itu biasanya mengajak korbannya untuk bertemu di taman, pantai atau di rumahnya,  untuk melampiaskan berahi sesatnya. Hebatnya, William mampu menjaga hubungan dengan beberapa korbannya.

Bahkan ia mampu membujuk para korbannya untuk melakukan seks bersama dia di internet. Setidaknya, di sidang, Williams mengakui terlibat pada 27 kasus yang berbeda.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Polisi sendiri telah mengidentifikasi sekitar 500 korban pelecehan atau korban yang telah ia dekati, namun polisi percaya, total ada lebih dari 1000 anak yang menjadi korban, karena ada ratusan anak yang takut untuk memberikan keterangan.

"Dia adalah predator yang manipulatif dan pedofil yang aktif," kata Inspektur Simon Smell, Detektif Polisi, yang menangani kasus ini.

Menurut SWNS.com, di dalam komputernya, polisi menemukan 1.342 foto tak senonoh, 20 film berisi anak-anak yang ia jumpai di internet- termasuk video porno anak, serta 800 catatan chat yang ia simpan dengan hati-hati.

Polisi juga mengatakan bahwa Williams punya fantasi kriminal dengan mengkliping berbagai artikel tentang tindak kriminal di Inggris. Setelah dicokok polisi ia sempat memperingatkan polisi bahwa ia akan memperluas penyerangan yang menakutkan.

"Saya benci dia. Saya tak percaya terhadap apa yang telah ia perbuat terhadap banyak anak gadis seusia saya. Saya ingin dia membusuk di penjara," ujar salah seorang yang anak berusia 15 tahun, yang didekati oleh Williams.

Menurut dia, awalnya dia tak punya pikiran apa-apa terhadap Williams. Namun, kemudian ia mulai curiga setelah Williams mulai dekat dengan temannya yang juga berusia 15 tahun. "Mereka mulai saling berpelukan, berciuman, dan pada suatu saat saya tak tahan lagi dengan apa yang mereka lakukan, dan langsung pergi dari hadapan mereka."

Pihak Facebook secara resmi melayangkan pernyataannya atas skala kriminal yang diperbuat Williams melalui Facebook. "Kami bekerja sama dengan polisi untuk mengusut kasus ini. Kami telah menonaktifkan akun Williams dan akan menyediakan data-data yang diperlukan untuk keperluan investigasi," kata Facebook.

Kasus ini terjadi hanya beberapa saat setelah pembunuhan pelajar 17 tahun di Couny Durham Ingggris oleh Peter Chapman yang ia jumpai di Facebook, serta pembunuhan Nona Belomesoff, gadis 19 tahun asal Australia yang juga dibunuh oleh pria yang dikenalnya di Facebook (wm)

¢ VIVAnews
Mengetahui cukup tentang technology untuk membuat padat, pilihan informasi pemotongan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja Anda pelajari tentang technology, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment