Lihat berapa banyak Anda dapat mempelajari tentang xbox cheat ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel diteliti baik? Jangan lewatkan pada seluruh informasi yang besar ini.
JAKARTA--MI: Dinilai lalai menyampaikan secara utuh data-data hasil panitia khusus (pansus) angket Century, kelima pimpinan DPR RI diadukan Satgas Pandawa ke Badan Kehormatan DPR RI pada Jumat (7/5).
"Hari ini kami mengadukan kelima pimpinan DPR RI. Persoalan kasus Century yang telah berjalan lambat dari awal ternyata ditambah lagi KPK yang belum menerima keseluruhan data pansus angket. Jangan sampai masalah teknis mengganggu masalah prinsip," tegas koordinator Satgas Pandawa Iwan Dwi Laksana di gedung DPR RI.
Satgas Pandawa dinyatakan Iwan juga menyesalkan sikap wakil ketua DPR RI Priyo Budi Santoso yang menganggap tidak sampainya data tersebut hanya karena masalah tata tertib DPR. "Kami menyayangkan Priyo yang menyatakan permasalahannya hanya di tatib. Di sidang paripurna (3/3) telah disepakati seluruh data-data hasil pansus akan juga diserahkan ke KPK dan lembaga penegak hukum lain. Jangan berlindung di belakang tata tertib," tegasnya.
Anggota Satgas Pandawa lainnya Gusti Galuh Ratnasari menambahkan tidak sampainya data-data pansus secara utuh ke KPK membuktikan tidak tanggapnya pimpinan DPR terhadap aspirasi masyarakat. "Pimpinan DPR tidak tanggap terhadap animo masyarakat yang di antaranya didukung dengan banyaknya aksi mahasiswa. Untuk itu kami menuntut BK menyelidik masalah ini. Kenapa data yang satu troli tersebut tidak sampai ke KPK?" tegas Galuh.
Menurut Galuh, pengaduan dilakukan terhadap seluruh pimpinan DPR, tidak hanya ketua DPR Marzuki Alie karena prinsip kepemimpinan di DPR yang bersifat kolektif. Pengaduan yang dilakukan adalah mengenai pelanggaran tata tertib oleh kelima pimpinan DPR dalam peristiwa tersebut.
Kuatnya dugaan ada rekayasa dalam hal tersebut disampaikan anggota satgas lainnya Ahmad Muslim. "Memang tampaknya ada desain bagus oleh pemerintah. Ini kesengajaan untuk secara serius menyelamatkan pejabat-pejabat," tegas Muslim.
Berkas pengaduan disampaikan Satgas Pandawa pada sekretariat Badan Kehormatan pada Jumat (7/5) pagi tanpa audiensi apapun dengan anggota BK. Rencananya, Senin (10/5) pekan depan, Satgas Pandawa akan menggelar audiensi dengan BK mengenai hal tersebut.
Satgas Pandawa diakui Iwan Dwi Laksana sebagai koalisi berbagai organisasi kemasyarakatan. Satgas tersebut mengkritisi penegakkan keadilan dan kesejahteraan di masyarakat, termasuk salah satunya dengan mengawal tindak lanjut kasus Bank Century. (Mar/OL-04)
JAKARTA--MI: Dinilai lalai menyampaikan secara utuh data-data hasil panitia khusus (pansus) angket Century, kelima pimpinan DPR RI diadukan Satgas Pandawa ke Badan Kehormatan DPR RI pada Jumat (7/5).
"Hari ini kami mengadukan kelima pimpinan DPR RI. Persoalan kasus Century yang telah berjalan lambat dari awal ternyata ditambah lagi KPK yang belum menerima keseluruhan data pansus angket. Jangan sampai masalah teknis mengganggu masalah prinsip," tegas koordinator Satgas Pandawa Iwan Dwi Laksana di gedung DPR RI.
Satgas Pandawa dinyatakan Iwan juga menyesalkan sikap wakil ketua DPR RI Priyo Budi Santoso yang menganggap tidak sampainya data tersebut hanya karena masalah tata tertib DPR. "Kami menyayangkan Priyo yang menyatakan permasalahannya hanya di tatib. Di sidang paripurna (3/3) telah disepakati seluruh data-data hasil pansus akan juga diserahkan ke KPK dan lembaga penegak hukum lain. Jangan berlindung di belakang tata tertib," tegasnya.
Anggota Satgas Pandawa lainnya Gusti Galuh Ratnasari menambahkan tidak sampainya data-data pansus secara utuh ke KPK membuktikan tidak tanggapnya pimpinan DPR terhadap aspirasi masyarakat. "Pimpinan DPR tidak tanggap terhadap animo masyarakat yang di antaranya didukung dengan banyaknya aksi mahasiswa. Untuk itu kami menuntut BK menyelidik masalah ini. Kenapa data yang satu troli tersebut tidak sampai ke KPK?" tegas Galuh.
Menurut Galuh, pengaduan dilakukan terhadap seluruh pimpinan DPR, tidak hanya ketua DPR Marzuki Alie karena prinsip kepemimpinan di DPR yang bersifat kolektif. Pengaduan yang dilakukan adalah mengenai pelanggaran tata tertib oleh kelima pimpinan DPR dalam peristiwa tersebut.
Kuatnya dugaan ada rekayasa dalam hal tersebut disampaikan anggota satgas lainnya Ahmad Muslim. "Memang tampaknya ada desain bagus oleh pemerintah. Ini kesengajaan untuk secara serius menyelamatkan pejabat-pejabat," tegas Muslim.
Berkas pengaduan disampaikan Satgas Pandawa pada sekretariat Badan Kehormatan pada Jumat (7/5) pagi tanpa audiensi apapun dengan anggota BK. Rencananya, Senin (10/5) pekan depan, Satgas Pandawa akan menggelar audiensi dengan BK mengenai hal tersebut.
Satgas Pandawa diakui Iwan Dwi Laksana sebagai koalisi berbagai organisasi kemasyarakatan. Satgas tersebut mengkritisi penegakkan keadilan dan kesejahteraan di masyarakat, termasuk salah satunya dengan mengawal tindak lanjut kasus Bank Century. (Mar/OL-04)
No comments:
Post a Comment