Thursday, March 25, 2010

IMO Yakin Masa Depan Android Tidak Pahit

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang technology, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang technology.
VIVAnews - Sebagian besar produsen ponsel merk lokal pesimis dengan masa depan sistem operasi Android di Tanah Air. Pasalnya, selain pasarnya belum terlihat, investasi untuk ponsel-ponsel berbasis Android relatif lebih mahal ketimbang ponsel non-Android.

Namun, pandangan demikian tidak berlaku bagi Sarwo Wargono, Presiden Direktur Ponsel IMO. Menurutnya, Android memiliki masa depan yang cerah di Indonesia, tak terkecuali yang tersematkan pada ponsel-ponsel lokal, seperti IMO .

"Kami terinsipirasi dengan Steve Jobs. Dia mampu membuktikan bahwa konten dan aplikasi bisa lebih profitable dibandingkan handset. Artinya, di masa depan, konten memang punya pengaruh dan value kuat," kata Sarwo usai Peluncuran Paket Bundling IMO B199-Kartu AS di Jakarta, Kamis 25 Maret 2010.

Karena itu, tambah dia, vendor-vendor ponsel merk lokal di Tanah Air perlu inisiatif menciptakan pasar untuk Android, tak hanya sekedar menunggu respons baik dari pasar saja.

"Pasar atau tren itu tidak datang sendiri. Itu berhubungan dengan elemen-elemen di dalam ekosistem pasar. Kalau OEM, operator sebagai penyelenggara jaringan, pengembang konten, dan regulator sudah saling mendukung, pasar Android akan tercipta dengan sendirinya," jelas Sarwo.

Sebagai pelopor di ranah produsen ponsel merk lokal yang memboyong Android ke dalam portofolio produknya, saat ini, IMO terus agresif mengedukasi pasar terhadap Androd.

"Dibantu dengan operator, kami akan menciptakan penetrasi Android baru. Kami juga ingin membuka ruang seluas-luasnya untuk para pengembang di Astaga.com lifestyle on the net melalui IMO-Droid App Store," ucapnya.

Sebagian besar informasi ini datang langsung dari kata kunci%% pro. Hati-hati membaca sampai akhir benar-benar menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

"Ini kesempatan baik karena dengan Google Android mereka tak perlu terlibat dengan isu lisensi lagi. Sehingga, ini bisa menjadi salah satu wadah kreativitas mereka sebebas-bebasnya," tandas Sarwo.

Jika saat ini para pengembang mulai menciptakan konten-konten Astaga.com lifestyle on the net khusus Android, Sarwo yakin ke depannya masyarakat mulai melirik keberadaan Android. "Yang memakainya hari ini developer, tapi ketika kontennya sudah beragam nanti, pengguna Android akan meluas," paparnya.

"BlackBerry pun membutuhkan waktu untuk menjadi besar seperti sekarang. Maka dari itu, saya rasa pelan-pelan Android akan membesar sendiri pasarnya," jelas Sarwo.

November silam, IMO bersama IM2 meluncurkan , diklaim sebagai ponsel dual-band GSM900/DCS1800 atau GSM850/DCS1900 yang mengadopsi sistem operasi Android pertama di Indonesia.

Dipersenjatai oleh prosesor Samsung S3C2448 dengan clock speed 400MHz, dan dibantu oleh 128MB ROM dan 128MB RAM, ponsel berdimensi 5,7 x 10,65 x 1,44 cm ini menyediakan sejumlah fitur menarik.

Kamera berkemampuan 2 megapiksel, pemutar musik dan video, aplikasi dan launcher seperi Google Search, I Tweet, Instant Messaging Yahoo!Messenger, MSN, Google Talk, MSN Messenger, Jabber, ICQ, MySpace, dan lainnya sudah ada.

Unutk aplikasi bisnis, pada IMO S900 juga disematkan layanan pushmail, Doc Viewer, dan PDF Viewer. Sementara di sisi konektivitas, selain Bluetooth 2.0 dan USB 1.1, IMO S900 menyematkan kemampuan Wi-Fi 802.11 b/g dan GPRS.

Ketika itu, IMO S900 mulai dipasarkan dengan banderol harga Rp 2,25 juta per unit.

¢ VIVAnews
Anda tidak dapat memprediksi kapan mengetahui sesuatu yang ekstra tentang technology akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang technology dalam artikel ini, Anda harus mengajukan artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.

No comments:

Post a Comment