Thursday, March 25, 2010

Sedikit Melemah, Minyak Berkutat di US$80

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta-fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah saya kira diselesaikan sebenarnya masih dibahas secara terbuka.
VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York bergerak turun menyusul respon negatif para investor atas belum pastinya bantuan Uni Eropa kepada anggotanya, Yunani, dalam mengatasi krisis utang.

Menurut laman harian The Wall Street Journal, berdasarkan transaksi Kamis sore waktu New York (Jumat dini hari WIB), harga minyak light sweet untuk kontrak Mei turun 8 persen (0,1 persen) menjadi US$80,53/barel. Di bursa London, harga minyak Brent turun 1 sen menjadi US$79,61/barel.

Para investor tidak puas dengan pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa, Jean-Claude Trichet, bahwa Eropa harus mengemban tanggung jawab atas masalah keuangan di negara-negara kawasan itu, sehingga tidak perlu meminta bantuan pihak luar seperti Dana Moneter Internasional (IMF). Pernyataan ini dipandang tidak lebih dari retorika karena hingga kini belum ada langkah nyata penyelematan Uni Eropa kepada Yunani dalam mengatasi krisis utang.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan world ahli adalah waktu. Jika Anda akan berinvestasi sedikit lebih banyak waktu dalam membaca, Anda akan lebih dekat ke status ahli ketika datang ke world.

Keresahan investor atas krisis di Yunani pada akhirnya turut mempengaruhi kepercayaan atas euro. Nilai mata uang itu kini melemah atas dolar.

Sesuai kebiasaan, menguatnya kurs dolar itulah yang membuat investor pemegang mata uang lain menjadi kurang antusias dalam bertransaksi karena menjadi lebih mahal.

Perkembangan dari Eropa itu membuat suram transaksi perdagangan di bursa minyak New York dalam dua hari terakhir. Sehari sebelumnya para investor mendapat data dari survei mingguan Departemen Energi AS bahwa stok minyak mentah di negara itu per pekan lalu bertambah 7,25 juta barel, jauh lebih besar dari proyeksi para pengamat.

Bertambahnya stok menandakan bahwa tingkat permintaan minyak di AS masih belum pulih.

¢ VIVAnews
Ada banyak untuk mengerti tentang world. Kami dapat memberi Anda beberapa fakta di atas, namun masih ada banyak lagi untuk menulis tentang di artikel berikutnya.

No comments:

Post a Comment