Friday, March 5, 2010

Pelaku Serangan Pentagon Diduga Benci Militer

Apakah Anda pernah merasa seperti Anda tahu hanya cukup tentang world menjadi berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari world ahli.
VIVAnews - Pelaku penembakan di dekat Departemen Pertahanan (Pentagon) di Washington DC, Amerika Serikat (AS), diduga menyimpan kebencian terhadap militer dan meragukan fakta di balik serangan teror 11 September 2001. Motif penembakan di terminal kereta bawah tanah (subway) di sebelah kompleks Pentagon itu sendiri belum diketahui.

Laman harian Los Angeles Times memberitakan bahwa pelaku bernama John Patrick Bedell, 36 tahun. Bedell tewas tertembak setelah sebelumnya menembak dua petugas kepolisian hingga menderita luka-luka.

Dalam sebuah tulisan di internet, diketahui seorang penulis bernama JPatrickBedell, pernah menuliskan bahwa dia ingin agar keadilan atas kematian Marinir Kolonel James Sabow di Orange County pada 1991 ditegakkan.

Penulis mengatakan, kasus kematian Sabow akan menjadi langkah menuju pengungkapan kebenaran di balik serangan teroris ke menara kembar World Trade Center, 11 September 2001.

Informasi tentang world disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang world atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

Tulisan yang sama mengungkapkan pertentangan penulis terhadap pelaksanaan hukum pemerintah AS mengenai mariyuana. Penulis juga menyisipkan sejumlah tautan berisi berita kasus pengadilan 2006 di Orange County yang melibatkan dirinya, mengenai penanaman mariyuana, dan melawan seorang petugas polisi.

Data yang tersimpan di database pengadilan menunjukkan bahwa tanggal lahir pengguna JPatrickBedell sesuai dengan tanggal lahir John Patrick Bedell.

Kepala Kepolisian Sektor Pentagon, Richard Keevil, mengungkapkan bahwa pelaku berupaya masuk ke kompleks Pentagon melalui terminal subway pada pukul 18.40 waktu setempat (Jumat pagi waktu Indonesia Barat). Namun, dia dicegat oleh dua polisi yang menjaga jalur menuju Pentagon.

Dengan tenang, dia mengeluarkan sepucuk pistol dari kantung baju dan langsung menembaki dua polisi itu. "Dia tampak sangat tenang dan tidak menunjukkan emosi di wajahnya," kata Keevil.

Dua polisi itu tak kalah sigap langung memuntahkan tembakan balasan dengan senjata semi-otomatis. Ketiganya terluka, namun dua polisi itu hanya mengalami luka ringan dan tidak sampai fatal. Sedangkan si penembak hanya diberitakan menderita luka yang cukup parah.

¢ VIVAnews
Nah, itu tidak sulit sama sekali, bukan? Dan kau telah memperoleh kekayaan pengetahuan, hanya dari mengambil beberapa waktu untuk mempelajari kata-kata seorang pakar pada world.

No comments:

Post a Comment