Friday, March 5, 2010

RI - Belanda Sepakat Kurangi Gas Rumah Kaca

Artikel berikut daftar beberapa sederhana, informatif tips yang akan membantu Anda memiliki pengalaman yang lebih baik dengan world.
VIVAnews - Indonesia dan Belanda berkomitmen untuk menekan jumlah emisi gas rumah kaca demi mengurangi bahaya perubahan iklim. Kedua negara juga akan menjalin kerja sama mereka secara intensif di bidang pengelolaan air terutama di daerah delta (termasuk daerah tanah gambut) dan energi yang berkelanjutan.

Demikian hasil pembicaraan antara Menteri Perekonomian Belanda Maria van der Hoeven dan Deputi Menteri Bidang Pendanaan Pembangunan/Bappenas Lukita Diarsyah Tuwo di Jakarta. Van der Hoeven sejak Kamis 4 Maret 2010 melakukan kunjungan selama dua hari ke Indonesia.

Bagi Van der Hoeven, kerjasama di bidang lingkungan hidup ini bersifat saling menguntungkan win-win. œBerkat proyek-proyek di Indonesia, Belanda bisa mewujudkan setengah dari jumlah tujuan pengurangan emisinya," kata Van der Hoeven. 

"Sebaliknya Indonesia mendapatkan bantuan untuk pengembangan kapasitas nasional serta proyek-proyek yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan, lanjut Van der Hoeven dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Jumat 5 Maret 2010. 

Baik Indonesia maupun Belanda telah berkomitmen pada Perjanjian Kopenhagen. Indonesia akan mengurangi pembuangan CO2 paling tidak sebesar 26% pada 2020. Dengan bantuan luar negeri, Indonesia bahkan meningkatkan ambisinya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2010 sebesar 41%.



Di bidang pengelolaan air, Belanda mempunyai banyak tenaga ahli yang disambut baik oleh Indonesia. Dataran rendah Sumatra dan Papua dan bekas daerah Mega Rice Project di Kalimantan dalam hal ini menjadi tujuan utama kerja sama ini.

Pengurangan emisi gas rumah kaca di daerah tanah gambut di Indonesia bisa mewujudkan setengah dari jumlah tujuan pengurangan emisi oleh Indonesia.

Pada 2008 sebuah program khusus sebesar 46 juta Euro telah dimulai. Program ini, yang berakhir pada 2012, menyediakan tenaga ahli Belanda dan memberikan bantuan finansial dalam skala kecil untuk instalasi tenaga air dan biogas untuk mempercepat investasi di sektor ini.

Di samping itu, bantuan juga diberikan untuk mengembangkan proyek-proyek baru yang bertujuan untuk mengurangi jumlah emisi, seperti sektor tenaga panas bumi (geotermal) yang banyak menawarkan kemungkinan.

Secara kontraktual, Belanda berhasil menyerahkan 1-2 juta ton CO2 lewat partisipasi dalam empat proyek Clean Development Mechanism (tiga proyek gas pembuangan sampah dan satu proyek geothermal).

Hasil dari pembuangan CO2 ini akan dapat dilihat setelah instalasi sudah berjalan. Menurut perkiraan, hasil pertama akan diserahkan pada akhir tahun ini.

¢ VIVAnews
Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang world. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.

No comments:

Post a Comment