VIVAnews - Bahkan anak-anak pun, sudah banyak yang mafhum bahwa berkirim pesan pendek saat mengemudikan kendaraan adalah kegiatan yang sangat berbahaya. Namun, sebuah penelitian terkini membuktikan bahwa aktivitas berbahaya itu justru lebih banyak dilakukan oleh orang dewasa, ketimbang remaja. Seperti dikutip dari PCWorld, riset terakhir yang dilakukan oleh PEW Research Center, mengungkapkan hasil temuan yang menyatakan bahwa 47 persen orang dewasa mengaku mengirim pesan SMS saat menyetir mobil. Angka itu masih di atas persentase anak remaja yang berusia hingga 17 tahun, yang cuma 34 persen di antara mereka, yang mengaku melakukan kegiatan berbahaya itu. Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.
Tak hanya itu, 74 persen dari orang dewasa, ternyata juga mengaku pernah berbincang-bincang di telepon ketika mengemudi. Sementara itu, kalangan remaja yang melakukan hal serupa cuma 52 persen. Riset yang digelar di Amerika Serikat itu setidaknya menunjukkan bahwa orang orang-dewasa belum tentu memiliki sikap yang lebih bertanggung jawab dari anak-anak remaja. Padahal, menurut riset yang dilakukan oleh Virgina Tech Transportation Unit, bahwa kemungkinan kecelakaan dari orang yang berkirim SMS sambil mengemudi, dibandingkan dengan pengemudi yang tidak melakukan kegiatan lain, adalah 23 kali lipat lebih besar. Riset tersebut juga menemukan fakta bahwa aktivitas yang menyita perhatian pengemudi dari memperhatikan jalanan, seperti menekan nomor ponsel yang hendak dituju atau menerima atau mengirim SMS, lebih besar peluangnya mengakibatkan tabrakan, daripada sekadar berbicara di ponsel. Berbagai negara bagian di Amerika Serikat sendiri memberlakukan larangan berkirim SMS saat mengemudikan kendaraan. Presiden AS Barack Obama sendiri sempat mewanti-wanti seluruh pegawai negeri untuk tidak SMS-an saat menyetir mobil dinas mereka. (art) ¢ VIVAnews
Tak hanya itu, 74 persen dari orang dewasa, ternyata juga mengaku pernah berbincang-bincang di telepon ketika mengemudi. Sementara itu, kalangan remaja yang melakukan hal serupa cuma 52 persen. Riset yang digelar di Amerika Serikat itu setidaknya menunjukkan bahwa orang orang-dewasa belum tentu memiliki sikap yang lebih bertanggung jawab dari anak-anak remaja. Padahal, menurut riset yang dilakukan oleh Virgina Tech Transportation Unit, bahwa kemungkinan kecelakaan dari orang yang berkirim SMS sambil mengemudi, dibandingkan dengan pengemudi yang tidak melakukan kegiatan lain, adalah 23 kali lipat lebih besar. Riset tersebut juga menemukan fakta bahwa aktivitas yang menyita perhatian pengemudi dari memperhatikan jalanan, seperti menekan nomor ponsel yang hendak dituju atau menerima atau mengirim SMS, lebih besar peluangnya mengakibatkan tabrakan, daripada sekadar berbicara di ponsel. Berbagai negara bagian di Amerika Serikat sendiri memberlakukan larangan berkirim SMS saat mengemudikan kendaraan. Presiden AS Barack Obama sendiri sempat mewanti-wanti seluruh pegawai negeri untuk tidak SMS-an saat menyetir mobil dinas mereka. (art) ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment