Thursday, June 10, 2010

Pemerintah Putuskan Ambil Alih Inalum

Bayangkan waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi mengenai berita. Ketika Anda mulai berbagi kata kunci% menarik% fakta di bawah ini, teman-teman Anda akan benar-benar takjub.
Jakarta ( Berita ) :  Pemerintah memutuskan mengambil alih proyek Asahan-Inalum di Sumatera Utara yang selama ini merupakan proyek patungan antara Indonesia dengan Jepang.

œPihak Jepang sudah mengajukan proposal bisnis untuk perpanjangan proyek itu, sementara dari Indonesa membuat counter proposal karena kita maunya mengambil alih, nanti tim perunding maju di perundingan, kata Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat koordinasi di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis [10/06].

Menurut Hidayat, rapat koordinasi yang juga  dihadiri Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menkeu Agus Martowardojo membahas persiapan melakukan perundingan dengan Jepang.

œPemerintah secara resmi juga menerima laporan atas proyek asahan, kami update termasuk laporan keuangan yang terakhir, katanya.

Setelah menerima proposal bisnis dari pihak Jepang, menurut Hidayat, pemerintah akan menyusun counter proposal karena Indonesia ingin mengambil alih proyek itu.

œNanti akan dibentuk tim perunding berdasar Keppres. Tim ini akan dibantu oleh tim teknis yang sekarang sudah ada, katanya.

Menurut dia, pemerintah juga akan menunjuk tim konsultan independen yang akan mengkaji masalah itu dari berbagai aspek sehihingga ada second opinion.

œTidak hanya dari pemerintah saja supaya obyektif. Akan segera dipilih konsultan itu dan segera masuk ke perundingan. Saya minta dibuat time frame untuk itu, katanya.

Ia menyebutkan, pihak Jepang menganggap 31 Oktober 2010 sebagai batas akhir untuk memutuskan status proyek itu.

œInterpretasi kami itu  bukan dateline, tapi kami tetep memproses persiapan perundingan, kata Hidayat.

Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:

Sebelumnya Hidayat pernah mengungkapkan, adanya dua opsi yang bisa ditawarkan pemerintah Indonesia kepada Jepang. Pertama proyek akan diakuisisi sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia setelah 2013.

Kedua, kontrak akan diperpanjang dengan beberapa pembaruan skema bisnis yang lebih berpihak kepada kepentingan Indonesia.

Diusulkan Dikelola BUMN

Kementerian BUMN mengusulkan agar pengelolaan proyek Asahan-Inalum nantinya dikelola oleh BUMN setelah diakuisisi sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia.

œKementerian BUMN sebagai wakil pemegang saham pemerintah berkeinginan proyek ini dilanjutkan sepenuhnya oleh Indonesia. Kami akan mengusulkan supaya proyek ini diberikan kepada BUMN, kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar usai rapat koordinasi di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis.

Mustafa mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan proposal yang akan diajukan ke Otoritas Asahan. Proposal itu akan mengusulkan agar seluruh saham Inalum dipegang oleh pemerintah.

œSiapa saja (BUMN) yang berminat akan kami masukkan dalam proposal itu, sebagai pelaksana, pelaku bisnis, kalau usulan itu diterima, katanya. Menurut dia, selama ini yang terlibat dalam diskusi teknis adalah PT Antam, namun BUMN pertambangan lain akan diberi kesempatan.

Sekarang ini pemegang saham proyek itu terdiri dari dua pihak yaitu Jepang yang meliputi 12 perusahaan dan Indonesia yang diwakili Kementerian BUMN.

œMasing-masing akan ajukan proposal yang kemudian diolah di Otorita Asahan, jelasnya.

Mengenai kemungkinan adanya beberapa BUMN yang mengelola Inalum, Mustafa mengatakan, yang terpenting saat ini adalah persiapan perundingan agar Inalum dapat sepenuhnya menjadi milik pemerintah. œApakah nanti BUMN diwakili oleh dua atau tiga  perusahaan, itu urusan gampang, katanya.

Mengenai kebutuhan dana untuk mengakuisisi, Mustafa mengatakan, belum bisa menyebutkan, namun pemerintah memperkirakan BUMN sanggup mendanainya. œKita sanggup kalau misalnya nanti diambil alih oleh pemerintah. Saya lihat BUMN kita memiliki kemampuan, tidak ada masalah, kata Mustafa. (ant )

Ada banyak untuk mengerti tentang berita. Kami dapat memberi Anda beberapa fakta di atas, namun masih ada banyak lagi untuk menulis tentang di artikel berikutnya.

No comments:

Post a Comment