VIVAnews - Israel setuju melonggarkan blokade darat atas Jalur Gaza menyusul kritik dan kecaman internasional terkait serangan militer Israel pada konvoi armada kemanusiaan. Namun, blokade laut di jalur perairan Gaza oleh Israel tidak disinggung. "Kami setuju untuk meliberalisasi sistem itu sehingga barang-barang sipil bisa masuk ke Gaza, dan kami memperluas aliran bahan bangunan untuk proyek-proyeks sipil di bawah supervisi internasional," tulis pernyataan dari kabinet keamanan Israel, Kamis, 17 Juni 2010, seperti dikutip dari laman Al Jazeera. Jika Anda tidak memiliki rincian yang akurat mengenai world, maka Anda mungkin bisa membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
Dalam beberapa hari mendatang, pemerintah Israel akan mengumumkan kapan persisnya peraturan baru tersebut akan berlaku. "Daftar baru produk yang diizinkan masuk antara lain semua makanan, mainan, alat tulis, peralatan dapur, kasur (matras), dan handuk," kata Raed Fattouh, koordinator pengiriman bahan bantuan ke Gaza kepada surat kabar Haaretz. Selain tidak mengungkit blokade laut, keputusan baru itu juga tidak menyinggung larangan impor bahan bangunan yang sangat vital untuk membangun kembali Jalur Gaza pasca invasi Israel pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Israel terus beranggapan bahwa impor semen dan bahan bangunan lain bisa membuat kelompok Hamas memiliki kesempatan utnuk menahan benda-benda itu dan digunakan untuk membangun infrastruktur militer. Israel telah mengizinkan pengiriman bahan bangunan dalam jumlah terbatas untuk proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa. (umi) ¢ VIVAnews
Dalam beberapa hari mendatang, pemerintah Israel akan mengumumkan kapan persisnya peraturan baru tersebut akan berlaku. "Daftar baru produk yang diizinkan masuk antara lain semua makanan, mainan, alat tulis, peralatan dapur, kasur (matras), dan handuk," kata Raed Fattouh, koordinator pengiriman bahan bantuan ke Gaza kepada surat kabar Haaretz. Selain tidak mengungkit blokade laut, keputusan baru itu juga tidak menyinggung larangan impor bahan bangunan yang sangat vital untuk membangun kembali Jalur Gaza pasca invasi Israel pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Israel terus beranggapan bahwa impor semen dan bahan bangunan lain bisa membuat kelompok Hamas memiliki kesempatan utnuk menahan benda-benda itu dan digunakan untuk membangun infrastruktur militer. Israel telah mengizinkan pengiriman bahan bangunan dalam jumlah terbatas untuk proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa. (umi) ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment