Wednesday, June 30, 2010

Kendati Terus Turun, Minyak Tetap di US$75

Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah apa yang Anda ketahui tentang world akurat? Perhatikan paragraf berikut dan bandingkan apa yang Anda ketahui untuk info terbaru pada world.
VIVAnews - Bursa saham Wall Street melesu, begitu pula dengan pasar minyak mentah di New York. Harga minyak mentah kembali turun meski masih berada di level US$75/barel. Padahal persediaan mingguan minyak mentah di AS kali ini turun. 

Berdasarkan transaksi pada Rabu sore waktu New York (Kamis dini hari waktu Asia), harga minyak mentah untuk kontrak Agustus kali ini turun 31 sen menjadi US$75,63/barel. Dalam kurun sebulan terakhir, harga transaksi berada di rentang US$75 hingga US$78/barel.

Menurut pengamat, ini menandakan penurunan pertama dalam satu triwulan sejak periode tiga bulan terakhir tahun 2008. Penurunan harga minyak untuk satu triwulan kali ini disebabkan berbagai faktor, diantaranya krisis keuangan Eropa yang bermula dari krisis utang Yunani, tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi di China dan merosotnya kepercayaan konsumen - sebagai pilar penting bagi pemulihan ekonomi di AS.

Anda mungkin tidak mempertimbangkan segala sesuatu yang baru saja Anda baca untuk menjadi informasi penting tentang world. Tapi jangan kaget jika Anda menemukan diri Anda sendiri mengingat dan menggunakan informasi ini dalam beberapa hari mendatang.

Peristiwa-peristiwa di atas berpengaruh pada permintaan energi. Sedangkan bocornya sumur minyak BP di lepas pantai sebelah selatan AS selama dua bulan terakhir saat ini dipandang hanya memiliki efek yang kecil bagi pergerakan harga minyak mentah. 
 
Kalangan pengamat memperkirakan bahwa libur musim panas di AS kali ini tidak akan membawa efek besar bagi naiknya permintaan minyak mentah, sehingga harga di pasaran sulit naik secara signifikan.

"Konsumen di AS [pasar terbesar di dunia] tampaknya tidak banyak yang berlibur menempuh perjalanan jauh," kata pengamat Addison Armstrong.

Sementara itu, survei dari Departemen Energi AS mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah per pekan lalu turun 2 juta barel menjadi 363,1 juta barel. Namun laporan itu belum memberi efek besar bagi pergerakan harga minyak mentah di pasar. 

Harga mintak Brent di bursa London turun 43 sen menjadi US$75,01/barel. (Associated Press) (sj)

¢ VIVAnews
Hari akan tiba ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang Anda baca di sini untuk memiliki dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda meluangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang world.

No comments:

Post a Comment