Monday, November 23, 2009

Harga Minyak Kokoh di Level US$78

Artikel menarik ini alamat beberapa isu kunci mengenai world. Yang cermat membaca bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang world.
VIVAnews - Harga minyak mentah tetap kokoh di level US$78 per barel kendati sedikit menguat. Kenaikan harga dipengaruhi kekhawatiran para pelaku pasar mengenai dampak latihan perang Iran selama lima hari dan melemahnya nilai tukar dolar.

Berdasarkan transaksi elektronik Senin sore waktu Eropa, harga minyak light sweet di bursa New York untuk pengiriman Desember naik 90 sen menjadi US$78,37/barel pada perdagangan elektronik di bursa New York. Harga minyak Jumat masih sebesar US$77,20/barel. Di bursa London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik  US$1,12 menjadi US$78,32 per barel.

Iran memulai latihan pertahanan udara sejak Minggu kemarin, yang bertujuan melindungi fasilitas nuklir dari serangan asing. Dalam sebuah siaran televisi disebutkan latihan militer bertujuan agar negeri itu bisa menahan serangan militer Israel.

Pengamat mengatakan latihan militer Iran meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, namun mereka menduga tidak akan mempengaruhi distribusi minyak secara signifikan.

Jika Anda world fakta adalah out-of-date, bagaimana itu mempengaruhi tindakan dan keputusan Anda? Pastikan Anda tidak membiarkan penting world informasi slip oleh Anda.

"Pada skala perdagangan sekarang, sebagian investor melihat US$77 per barel merupakan tingkat harga untuk membeli, tetapi latihan perang di Iran memberi alasan lebih kuat bagi mereka untuk membeli," ungkap Victor Shum, Pengamat Energi di Konsultan Purvin and Gertz di Singapura.

Minyak mentah diperdagangkan antara US$76 dan US$82 selama lebih dari sebulan menunjukkan perlambatan ekonomi global bisa tidak dijadikan pembenaran atas gelombang kenaikan harga dari US$32 per barel pada Desember 2008 silam.

"Satu hari harga minyak akan menyentuh US$80 per barel dan keesokan harinya akan jatuh ke US$75 per barel. Ini terjadi apabila semua orang menyadari semuanya akan membaik tetapi mereka belum bisa mempercayainya," ungkap laporan Layanan Pasar KBC.

Minyak mentah juga meningkat akibat pelemahan nilai mata uang dolar disaat investor sedang menunggu data ekonomi dari AS yang diduga menunjukkan perlambatan perbaikan ekonomi. Akibatnya permintaan minyak mentah tetap rendah.

AS akan merilis data ekonomi termasuk data perumahan pada Senin dan data revisi Produk Domestik Bruto (GDP) triwulan ketiga pada Selasa ini. Beberapa pengamat menduga pertumbuhan tahunan akan lebih rendah dari 3,5 persen. (AP)

¢ VIVAnews

Tidak ada keraguan bahwa topik dari world bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang world, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari di artikel berikutnya.

No comments:

Post a Comment