Tuesday, December 15, 2009

KASAD: Jaga Demokrasi Dari Kepentingan Pihak Luar

Artikel berikut mencakup informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran yang terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
Jakarta ( Berita ) :  Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, demokrasi yang ditandai dengan kebebasan mengeluarkan pendapat jangan sampai dimanfaatkan kepentingan pihak informasi beasiswa luar negeri hingga mengarah pada konflik horisontal dan vertikal.

œKebebasan mengeluarkan pendapat dan perbedaan sangat dihargai dalam demokrasi. Tetapi jangan sampai perbedaan dan kebebasan mengeluarkan pendapat itu jadi pembenaran hingga menimbulkan konflik dan kekerasan, katanya di Jakarta, Selasa [15/12].

Berbicara pada HUT ke-64 TNI Angkatan Darat atau yang dikenal dengan Hari Juang Kartika, Kasad menegaskan, perbedaan dan kebebasan berpendapat harus dapat dikelola dengan benar sehingga tidak dimanfaatkan kepentingan pihak informasi beasiswa luar negeri yang akan mengintervensi persoalan dalam negeri.

œPerbedaan yang ada harus dapat menjadi alat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Permasalahan bangsa hanya dapat diselesaikan bila semua komponen bangsa bersatu, termasuk kemanunggalan TNI dan rakyat, kata George.

Pada kesempatan itu, Kasad mengemukakan, pentingnya semangat nasionalisme dan semangat juang untuk mempererat keberasamaan dan memperat persatuan dan kesatuan bangsa.

Khusus tentang kemanunggalan TNI dan rakyat, Kasad mengingatkan untuk terus ditingkatkan, karena kemanunggalan TNI dan rakyat merupakan garansi terjaminnya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik berita indonesia terbaru (NKRI).

œSelain meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat, TNI Angkatan Darat harus mempermahir diri hingga menjadi tentara yang makin profesional dalam mengemban tugas pokoknya, ujarnya.

George menekankan, prajurit TNI Angkatan Darat harus tetap mempertahankan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara yang profesional.

HUT ke-64 TNI Angkatan Darat dimeriahkan oleh beladiri militer dan kolone senapan oleh satuan-satuan di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Hadir dalam kegiatan itu, mantan kepala staf angkatan darat seperti R Hartono, Ryamizard Ryacudu dan Agustadi Sasongko Purnomo.

Tambah Tiga Brigade Inifanteri

TNI Angkatan Darat membentuk tiga brigade infanteri di dua komando daerah militer (Kodam) masing-masing di Kodam IX/Udayana dan Kodam VI/Tanjungpura serta di Divisi 1 Kostrad.

Tiga brigade infanteri itu diresmikan pada HUT ke-64 TNI Angkatan Darat oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Selasa.

Ketiga brigade infanteri baru itu masing-masing Brigade Infanteri 21 Komodo Kodam IX/Udayana, Brigade Infanteri 22  Ota Manasa Divisi I/Kostrad dan Brigade Infanteri 24 Bulungan Cakti Kodam VI/Tanjungpura.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, pembentukan tiga brigade infanteri itu bertujuan memperkokoh upaya TNI khususnya TNI Angkatan Darat untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara.

œSaya juga berharap pembangunan tiga brigade infanteri itu dapat menjadi kebanggaan bagi rakyat di sekitarnya terhadap TNI, hingga memperkokoh kemanunggalan TNI-rakyat, ujarnya.

Pembentukan tiga brigade infanteri itu, lanjut Kasad, juga dapat menjadi sarana untuk menjamin keamanan rakyat tidak saja di daerah bersangkutan tetapi seluruh rakyat Indonesia.

Khusus tentang kemanunggalan TNI dan rakyat, Kasad mengingatkan untuk terus ditingkatkan, karena kemanunggalan TNI dan rakyat merupakan garansi terjaminnya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik berita indonesia terbaru (NKRI).

œSelain meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat, TNI Angkatan Darat harus mempermahir diri hingga menjadi tentara yang makin profesional dalam mengemban tugas pokoknya, ujarnya.

George menekankan, prajurit TNI Angkatan Darat harus tetap mempertahankan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara yang profesional. ( ant )

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan poin diuraikan di atas. Apa yang Anda pelajari dapat membantu Anda mengatasi keraguan Anda untuk mengambil tindakan.

No comments:

Post a Comment