VIVAnews - Harga minyak kembali turun di bawah US$ 71 per barel setelah investor Asia melihat tidak ada kenaikan permintaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan siang waktu Singapura di perdagangan elektronik New York, harga minyak mentah untuk pengiriman Januari terangkat 10 sen menjadi US$70,77 per barel. Sedangkan harga kontrak minyak mentah Rabu lalu turun US$1,95 ke level US$70,67 per barel. Saya percaya bahwa apa yang telah Anda baca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membereskan segala ketidakpastian yang mungkin tetap.
Di perdagangan Nymex, harga kontrak untuk pengiriman Januari naik 0,71 sen US$1,92 per galon. Sedangkan di bursa ICE London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 20 sen menjadi US$72,59 per barel. Harga minyak jatuh sekitar 13 persen setelah menyentuh level tertinggi pada posisi US$82 per barel Oktober 2009. Kala itu, investor melihat tanda-tanda permintaan minyak meningkat seiring membaiknya ekonomi global. Dalam sebuah laporan Rabu lalu, Badan Informasi Energi AS menyimpulkan konsumsi bahan bakar minyak AS menurun ke titik terendah sejak 7 Juli 2009. Galena Illinois dan Rekan di Ritterbusch menyatakan harga minyak turun karena naiknya suplai tidak didukung naiknya permintaan. (AP) ¢ VIVAnews
Di perdagangan Nymex, harga kontrak untuk pengiriman Januari naik 0,71 sen US$1,92 per galon. Sedangkan di bursa ICE London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 20 sen menjadi US$72,59 per barel. Harga minyak jatuh sekitar 13 persen setelah menyentuh level tertinggi pada posisi US$82 per barel Oktober 2009. Kala itu, investor melihat tanda-tanda permintaan minyak meningkat seiring membaiknya ekonomi global. Dalam sebuah laporan Rabu lalu, Badan Informasi Energi AS menyimpulkan konsumsi bahan bakar minyak AS menurun ke titik terendah sejak 7 Juli 2009. Galena Illinois dan Rekan di Ritterbusch menyatakan harga minyak turun karena naiknya suplai tidak didukung naiknya permintaan. (AP) ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment