VIVAnews - Perusahaan telekomunikasi milik Grup Sinarmas, yakni Smart Telecom berniat menjadi pengendali PT Mobile-8 Telecom melalui penyertaan saham. Meski demikian, di pasar, keduanya tetap akan berkompetisi dengan sehat dan juga akan melakukan sejumlah kerjasama. Ini adalah dua perusahaan yang berbeda, dengan 'orang tua' yang berbeda pula, sepakat bekerja sama, blend jadi satu, kata Ruby Hermanto, Division Head Core Product and Branding Smart Telecom 3 Desember 2009. Tapi, kami sendiri sejatinya masih belum tahu bentuk kerja samanya seperti apa, ucapnya. Kadang-kadang aspek yang paling penting dari suatu subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Ruby menyebutkan, bentuk kerja samanya masih didiskusikan. Misalnya, dalam soal belanja ponsel. Dengan sinergi dua perusahaan, jumlah order tentu lebih besar. Ini penting sebagai pertimbangan vendor memberikan harga lebih murah, kata Ruby. Dengan begitu, selain bisa menjual hape dengan harga retail lebih murah, margin profit yang bisa dibukukan perusahaan otomatis lebih besar, ucapnya. Menurut Ruby, potensi kerjasamanya juga bisa macam-macam. Masih banyak lagi model-model kerja sama lainnya. Itu baru salah satu contohnya saja. Tapi, kami belum bisa disclose bagaimana karena masih dibicarakan, ucap Ruby. Intinya, sinerginya itu sama-sama ingin mereduksi cost. Baik bagi perusahaan maupun harga jual ke konsumen, kata Ruby. Seperti diketahui, manajemen PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tengahproses pelepasan 19 persen saham perseroan di PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan PT Smart Telecom. Saat ini, perundingan intensif termasuk harga pembelian saham masih berlanjut. ¢ VIVAnews
Ruby menyebutkan, bentuk kerja samanya masih didiskusikan. Misalnya, dalam soal belanja ponsel. Dengan sinergi dua perusahaan, jumlah order tentu lebih besar. Ini penting sebagai pertimbangan vendor memberikan harga lebih murah, kata Ruby. Dengan begitu, selain bisa menjual hape dengan harga retail lebih murah, margin profit yang bisa dibukukan perusahaan otomatis lebih besar, ucapnya. Menurut Ruby, potensi kerjasamanya juga bisa macam-macam. Masih banyak lagi model-model kerja sama lainnya. Itu baru salah satu contohnya saja. Tapi, kami belum bisa disclose bagaimana karena masih dibicarakan, ucap Ruby. Intinya, sinerginya itu sama-sama ingin mereduksi cost. Baik bagi perusahaan maupun harga jual ke konsumen, kata Ruby. Seperti diketahui, manajemen PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tengahproses pelepasan 19 persen saham perseroan di PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan PT Smart Telecom. Saat ini, perundingan intensif termasuk harga pembelian saham masih berlanjut. ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment