Wednesday, December 2, 2009

Presiden SBY Ingin Proses Hukum Century Dipercepat

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya dengan berita? Laporan informatif ini dapat memberikan wawasan tentang segala sesuatu yang Anda pernah ingin tahu tentang berita.
Jakarta ( Berita ) :  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan agar proses hukum pengelola Bank Century dipercepat sehingga keadilan dapat ditegakkan.

œSaya sudah sampaikan ke jajaran pemerintah dan penegak hukum pemerintah, saya ingin proses hukum pengelola Bank Century dipercepat. Kalau ada yang kabur, dua orang, adakan pengadilan ˜in absentia, kata Presiden di hadapan para tokoh perempuan peserta Kongres ke-23 Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istana Negara, Jakarta, Rabu [02/12].

Presiden mengatakan, proses pengadilannya diharapkan dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. œSaya ingin dipercepat dan mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak proses pengadilan bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan demikian ada solusi yang baik untuk mengembalikan semua ini, ujarnya seraya merujuk ke sejumlah isu yang berkembang di masyarakat. Ia mengatakan, tidak baik jika sejumlah pihak saling mencurigai terkait dengan aliran dana Bank Century. œTidak baik di antara kita saling curigai, katanya.

Menurut Presiden, dia ingin  Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan membuka transaksi yang mencurigakan, agar semuanya menjadi terang-benderang.

Menurut Presiden, pemerintah juga telah meminta agar aset Bank Century di luar negeri senilai lebih dari Rp11 triliun dibekukan, agar dapat segera dikembalikan kepada negara dan rakyat.

œMeskipun dana LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) itu bukan APBN tapi tetap bagi kita Bank Century harus betul-betul memenuhi kewajibannya, dengan demikian tidak ada yang menjadi korban, ujarnya.

Pada kesempatan itu sekali lagi Presiden Yudhoyono meminta agar LPS menceritakan aliran dana sebesar Rp6,7 triliun tersebut.

œLPS yang mengalirkan Rp6,7 triliun ke Bank Century, ceritakan kemana uang itu, tahapannya seperti apa. BUMN terima berapa, perusahaan terima berapa, perorangan terima berapa, yang di bawah Rp2 miliar itu berapa, yang di atas Rp2 miliar itu berapa. Supaya terang, katanya.

Sebelumnya Presiden Yudhoyono membantah rumor yang menyebutkan bahwa tim suksesnya mendapatkan aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Presiden 2009.

Pembunuhan Karakter

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya informasi tentang berita, terus membaca.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ada upaya pembunuhan karakter yang keterlaluan terkait dengan kabar yang menyebutkan jika tim suksesnya mendapatkan aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Presiden 2009.

œAda fitnah dan pembunuhan karakter yang keterlaluan. Disebut ada aliran dana sekian banyak pada tim sukses kampanye SBY. Satu rupiah pun kalau itu uang haram tidak mungkin ada orang berniat apalagi melakukan seperti itu, kata Presiden.

Presiden mengemukakan hal itu di hadapan para tokoh perempuan peserta Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke-23 di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Menurut Kepala Negara, Indonesia sebagai negara hukum harus menegakkan keadilan dalam mencari kebenaran bukan melalui lemparan fitnah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

œKita ingin semua itu dibukamari kita bikin terang. DPR akan menggunakan hak angket menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Bagus. Bikin terang semua.Ceritakan kebenaran, ceritakan fakta dan bukan fitnah, katanya.

Presiden menilai bahwa rakyat menginginkan penjelasan yang gamblang tentang kasus Bank Century.

Sebelumnya, dalam pidatonya pada peringatan ke-64 Hari Guru Nasional Presiden bahkan bersumpah atas nama Tuhan untuk membantah berita tersebar di media massa yang menyebutkan tim suksesnya mendapatkan aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Presiden 2009.

Sebagai Kepala Negara, ia menyampaikan keprihatinannya atas beredarnya berita secara terbuka yang sudah ia nilai sebagai fitnah.

Dua pekan sebelumnya Presiden juga telah menyampaikan bantahan atas berita bahwa tim kampanyenya menerima aliran dana dari Bank Century.

Saat itu, Presiden juga menyampaikan ancaman bahwa ia akan mengambil langkah hukum apabila berita yang menyebutkan dirinya atau keluarganya menerima dana Bank Century tidak juga dihentikan.

Pada kesempatan itu terkait kasus dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, Kepala Negara mengatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak semudah membalikkan telapak tangan.

œAda masalah perlawanan ada macam-macam. Oleh karena itu harus kompak gigih dengan kepemimpinan yang baik, dengan peran media massa yang konstruktif, dengan demikian tercapai tujuan kita menjadikan bersih negeri ini, katanya. Presiden meminta agar semua pihak melakukan kerja sama memanfaatkan momentum tersebut. ( ant )

Sebagai pengetahuan Anda tentang berita terus tumbuh, Anda akan mulai melihat bagaimana berita cocok dengan skema keseluruhan hal. Mengetahui bagaimana sesuatu berhubungan ke seluruh dunia juga penting.

No comments:

Post a Comment